Kamis, 24 September 2009

Roses are RED Violets are BLUE, but what does it means?


Bunga dan bouquet memiliki arti mereka masing-masing. Kebanyakan dari kita tahu bahwa selusin mawar merah berarti " Be Mine", tapi tahukah Anda, misalnya bunga Primrose memiliki arti, "aku tidak dapat hidup tanpamu, " atau Anyelir Pink yang memiliki arti " Saya tidak akan melupakanmu," atau Gladol berarti " Beri Saya waktu untuk sendiri".
Arti dari pemberian bunga telah digunakan untuk menyampaikan ide, perasaan dari pesan selama berabad-abad yang lalu. Kata, Floriography, tercipta untuk tugas pengartian nama bunga-bunga. Setipa warna, jumlah dan kelompok bunga memiliki arti sendiri. Ini merupakan sebuah bahasa isyarat yang kebanyakan telah hilang karena kita jarang sekali menggunakannya.
Bahasa bunga juga dilihat dari bagaimana cara bunga ditampilkan. Menampilkan bunga secara tegk lurus (upright)berarti menyampaikan makna positif, tetapi juga ditampilkan secara terbalik maka bunga tersebut juga memiliki arti sebaliknya. Jiak bunga atau rangkaian bunga memakai pita dan diikat dis ebelah kanan maka arti dari rangkaian bunga tersebut tertuju pada si penerima bunga. Apabila bunga duiberikan dengan emnggunakan tangan kanan berarti jawaban yang diberikan adalah "ya", namun bila di berikan dengan menggunakan tangan kiri maka jawabannya adalah tidak.

History
Pada abad ke 17 orang Turki mulai mengembangkan arti dari bunga-bunga yang ada. Thaun 1718 istri dari Duta Besar Inggris untuk konstantinopel, lady Mary Wortley, menulis surat yang menjelaskan secara terperinci"Rahasia Bahasa Bunga" yang dia temukan selama kunjungannya ke Turki. Tahun 1819 Louis Cortambert, dengan name pena, Madame Charlotte de la Tour, menulis dan menerbitkan kamus bahasa bunga yang pertama dan di berui judul, le Languange des Fleurs.
Selama era viktorian, pada masa pemerintahan Queen Victoria tahun 1837 sampai 1901, arti dari bahasa bunga mengalami peningkatan popularitas. wanita-wanita Viktorian secara khusus menggunakan bahasa isyarat untuk menggungkapkan dan mengartikan perasaanya, hal ini dilakukan karena adanya peraturan dan norma kesopanan yang keras dan ketat. Tussie-mussies, sebuah buket bunga dibalut dengan serbet kecil berenda dan diikat dengan pita satin menjadi hadiah yang paling populer dan mahal pada saat itu.
Tahun 1884, buku berpotik dan berjudul , The language of Flower, oleh Jean Marsh, diilustrasikan oleh Kate Grenaway diterbitkan di London. Buku ini menjadi terkenal dan di terima dengan baik serta menajdi sumber standar untuk arti bunga Viktorian sejak saat itu.

1 komentar:

  1. Postnya menarik. Maaf, kalau boleh tau sumber artikelnya dari mana ya? terima kasih.

    BalasHapus